Tahukah Ayah dan Bunda, bahwa mengenalkan anak pada keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia sejak dini bisa menjadi bekal luar biasa untuk masa depan mereka? Inilah yang disebut dengan pendidikan pariwisata sejak dini—bukan sekadar jalan-jalan, tapi proses belajar menyenangkan yang membentuk karakter, menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan membuka wawasan terhadap potensi sosial dan ekonomi daerah.
Anak-anak adalah penjelajah alami. Mereka senang bertanya, tertarik pada hal-hal baru, dan mudah menyerap nilai-nilai dari pengalaman langsung. Oleh karena itu, memperkenalkan wisata lokal seperti taman nasional, cagar budaya, desa wisata, atau bahkan pusat kerajinan tradisional bisa menjadi sarana belajar yang efektif. Misalnya, saat anak melihat langsung proses membuat batik atau mendengar kisah sejarah dari penjaga museum, mereka tidak hanya mendapat pengetahuan, tetapi juga belajar menghargai kerja keras, tradisi, dan identitas bangsa.
Pendidikan pariwisata juga memainkan peran penting dalam pembentukan karakter. Anak yang sejak kecil diajak menjelajah kekayaan budaya dan alam Indonesia akan tumbuh menjadi pribadi yang toleran, terbuka, serta bangga terhadap jati diri bangsanya. Ia belajar nilai-nilai empati saat berinteraksi dengan masyarakat lokal, belajar tanggung jawab terhadap lingkungan saat menyaksikan kawasan wisata dijaga bersama, serta belajar integritas melalui cerita-cerita perjuangan dari para tokoh lokal.
Lebih dari sekadar memperkaya pengetahuan budaya, pendidikan pariwisata juga membuka perspektif anak terhadap ekonomi kreatif dan potensi usaha daerah. Anak akan melihat bahwa pariwisata bukan hanya urusan rekreasi, tetapi juga jalan menuju kemandirian ekonomi masyarakat. Ini bisa menumbuhkan jiwa wirausaha, rasa ingin tahu tentang dunia kerja, dan kesadaran untuk berkontribusi bagi pembangunan lokal sejak usia dini.
Peran orang tua sangat besar dalam proses ini. Pendidikan pariwisata tidak harus mahal atau jauh. Mulailah dari yang sederhana: ajak anak mengunjungi pasar tradisional, kenalkan makanan khas daerah, tonton bersama video tentang keindahan tempat wisata di Indonesia, atau ikuti agenda lokal seperti pameran budaya dan festival daerah. Hal-hal kecil seperti ini bila dilakukan rutin, bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air secara alami dan bertahap.
Dengan pendidikan pariwisata sejak dini, kita sedang membangun generasi yang tidak hanya pandai secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter, kaya akan wawasan budaya, dan siap menjaga serta memajukan pariwisata Indonesia di masa depan.
Penulis
Meis Musida