Volunteer Tourism: Traveling Sambil Berdampak, Kenapa Nggak?

Buat kamu yang doyan traveling tapi juga pengen punya pengalaman yang lebih bermakna, volunteer tourism bisa jadi pilihan paling keren! Bukan sekadar jalan-jalan buat update Instagram, tapi juga jadi bagian dari perubahan nyata di desa-desa wisata Indonesia yang punya potensi luar biasa. Konsep ini makin populer di kalangan anak muda, karena menggabungkan tiga hal sekaligus: edukasi, aksi sosial, dan eksplorasi tempat baru. Seru banget, kan?

Volunteer tourism (atau wisata relawan) adalah kegiatan di mana kamu ikut terlibat langsung membantu masyarakat lokal di destinasi wisata, sambil tetap menikmati keindahan tempat tersebut. Misalnya, kamu bisa ikut mengajar anak-anak di daerah terpencil, bantu promosi produk UMKM, menanam mangrove, atau bahkan bikin konten digital buat bantu branding desa wisata. Jadi, bukan cuma healing, tapi juga impactful.

Kenapa ini penting? Karena banyak desa wisata di Indonesia yang punya potensi gede—alamnya keren, budayanya unik, orang-orangnya ramah—tapi belum punya akses atau skill buat berkembang jadi destinasi wisata profesional. Nah, di sinilah peran kamu sebagai traveller muda bisa jadi jembatan. Dengan pengalaman, pengetahuan, dan jejaring yang kamu punya, kamu bisa bantu mereka naik level. Sekaligus, kamu juga belajar banyak hal yang nggak diajarin di kampus: kerja tim, leadership, adaptasi, sampai empati sosial.

Selain itu, volunteer tourism bisa jadi ajang self-discovery. Ketika kamu hidup bareng warga lokal, tanpa sinyal kencang atau fasilitas modern, kamu akan lebih peka, lebih sabar, dan lebih bersyukur. Kamu juga bakal punya cerita yang beda dari sekadar staycation di hotel atau nongkrong di cafe hits. Kamu bakal sadar, traveling itu bukan cuma soal tempat, tapi soal koneksi dengan manusia dan dampak yang kita tinggalkan.

Jadi, kalau kamu lagi nyari cara traveling yang lebih bermakna, yang bisa kasih kamu pengalaman hidup plus kontribusi positif, coba deh ikut program volunteer tourism. Banyak platform dan komunitas sekarang yang buka kesempatan ini, dari Sabang sampai Merauke.

Ingat ya, be a traveller with a cause. Karena meninggalkan jejak bukan cuma soal foto, tapi juga soal nilai yang kita bagikan.

Penulis

Meis Musida